Sebanyak 120 Siswa SMA se-Sumsel mengikuti Olimpiade Kimia Tingkat Nasional yang dilaksanakan 20-21 Februari 2010. Kegiatan berlangsung di Aula Serbaguna Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.
Ketua pelaksana sekaligus mahasiswa Fakultas MIPA Kimia Unsri, Sepriyanto mengatakan, olimpiade terdiri dari tiga babak, yakni babak penyisian soal terdiri dari pilihan ganda sebanyak 100 soal waktu 100 menit. Dari 120 peserta diambil 30 terbaik untuk mengikuti babak semifinal. Semua soal dalam bentuk esai berstruktur selama 100 menit. Kemudian babak Final diambil 10 terbaik, soal diujikan dalam bentuk persentase dengan waktu 10 menit setiap peserta.
"Pemenang diambil terbaik I, II, dan III dengan hadiah uang pembinaan dan trofi. Namun, untuk terbaik pertama akan mewakili Sumsel melaju ke tingkat nasional pada 22-27 Maret mendatang, yang digelar Ikahimki (Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia) di Universitas Hasanudin (Unihas) Makasar," ujar Sepriyanto.
Semua biaya melaju ke tingkat nasional akan ditanggung sepenuhnya oleh panitia. Juri berasal dari dosen kimia Unsri. "Soal dirumuskan oleh dosen dan mahasiswa sebagai panitia. Sedangkan, peserta ditentukan langsung oleh sekolah masing-masing," terangnya.
"Setelah Matematika, Kimia, pelajaran paling ditakuti pelajar. Momok inilah yang ingin kita hilangkan, bahwa kimia merupakan pelajaran mengasyikkan," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pembimbing kegiatan dan juga merupakan dosen dan peneliti bidang Kimia Fisika dan Energi pada Jurusan Kimia Unsri, Drs Dedi Rohedi MT mengatakan, kimia senyawa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia berlandaskan esperimen yang dilakukan dengan sistem CTL (contextual teaches learning). "Sistem ini akan lebih mempermudah pelajar memahami akan kimia," tukasnya. (www.unsri.ac.id)
Ketua pelaksana sekaligus mahasiswa Fakultas MIPA Kimia Unsri, Sepriyanto mengatakan, olimpiade terdiri dari tiga babak, yakni babak penyisian soal terdiri dari pilihan ganda sebanyak 100 soal waktu 100 menit. Dari 120 peserta diambil 30 terbaik untuk mengikuti babak semifinal. Semua soal dalam bentuk esai berstruktur selama 100 menit. Kemudian babak Final diambil 10 terbaik, soal diujikan dalam bentuk persentase dengan waktu 10 menit setiap peserta.
"Pemenang diambil terbaik I, II, dan III dengan hadiah uang pembinaan dan trofi. Namun, untuk terbaik pertama akan mewakili Sumsel melaju ke tingkat nasional pada 22-27 Maret mendatang, yang digelar Ikahimki (Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia) di Universitas Hasanudin (Unihas) Makasar," ujar Sepriyanto.
Semua biaya melaju ke tingkat nasional akan ditanggung sepenuhnya oleh panitia. Juri berasal dari dosen kimia Unsri. "Soal dirumuskan oleh dosen dan mahasiswa sebagai panitia. Sedangkan, peserta ditentukan langsung oleh sekolah masing-masing," terangnya.
"Setelah Matematika, Kimia, pelajaran paling ditakuti pelajar. Momok inilah yang ingin kita hilangkan, bahwa kimia merupakan pelajaran mengasyikkan," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pembimbing kegiatan dan juga merupakan dosen dan peneliti bidang Kimia Fisika dan Energi pada Jurusan Kimia Unsri, Drs Dedi Rohedi MT mengatakan, kimia senyawa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia berlandaskan esperimen yang dilakukan dengan sistem CTL (contextual teaches learning). "Sistem ini akan lebih mempermudah pelajar memahami akan kimia," tukasnya. (www.unsri.ac.id)
Komentar